Medikacare

Ciri-ciri terjadinya Pubertas Dini - Medikacare

Ciri-ciri terjadinya Pubertas Dini - Medikacare

Anak-anak perlu melewati masa pubertas untuk beranjak ke remaja. Namun pada beberapa kasus, anak bisa mengalami pubertas dini atau prekoks. Masa pubertas terlalu awal bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada anak. yuk, simak penjelasan selengkapnya seputar pubertas dini pada artikel Medikacare berikut ini.


Pubertas dini adalah perubahan pada tubuh anak menjadi dewasa di usia yang lebih awal. Anak perempuan dianggap mengalami pubertas dini ketika terjadi sebelum usianya menginjak 8 tahun. sementara pada anak laki-laki, pubertas dini terjadi sebelum ia berusia 9 tahun.


Baca juga artikel Medikacare lainnya : Pubertas - Medikacare Meski sebagian besar tanda pubertas dini terkait dengan perubahan bentuk tubuh, namun tidak semua perubahan tubuh anak yang terjadi lebih awal merupakan tanda pubertas dini. Perubahan ini bisa berupa pertumbuhan payudara (premature therarche) atau pertumbuhan rambut di kemaluan dan ketiak dini (premature pubarche) saja.

Tanda pubertas dini

Tanda pubertas dini terlihat dari beberapa aspek seksual, seperti:

Tanda pubertas dini pada anak perempuan

• Payudara mulai membesar sebelum berusia 7 atau 8 tahun
• Menstruasi pertama sebelum berusia 10 tahun
• Mengalami pertumbuhan pesat (growth spurt) sebelum berusia 7 atau 8 tahun Tanda pubertas dini pada anak laki-laki
• Tumbuh rambut di kemaluan dan ketiak
• Penis dan testis membesar
• Tumbuh rambut tipis pada wajah
• Mengalami mimpi basah secara spontan
• Mulai memproduksi sperma
• Muncul jerawat di wajah
• Suara lebih berat

Semua tanda pubertas dini pada anak laki-laki ini terjadi saat ia berusia di bawah 9 tahun.

Baca juga artikel Medikacare lainnya :Kenali prinsip parenting yang membuat karakter positif - Medikacare

Penyebab pubertas dini

Pubertas normal terjadi pada awal masa remaja saat anak berusia di atas 10 tahun. pubertas disebabkan oleh hormon gonadotropin (GnRH), yakni hormon yang merangsang produksi hormon estrogen pada anak perempuan dan hormon testosteron pada anak laki-laki.

Ada dua jenis pubertas dini, yang pertama pubertas dini yang disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin (central precocious puberty) dan yang bukan disebabkan oleh hormon gonadotropin (peripheral precocious puberty).

1. Central precocious puberty (CPP)

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab pelepasan hormon gonadotropin lebih awal pada penderita central precocious puberty. Meski begitu, kondisi ini bisa terjadi pada beberapa kondisi berikut:

• Hipotiroidisme
• Tumor
• Mengalami cedera pada otak dan sumsum tulang belakang
• Kondisi cacat otak saat lahir, misalnya hidrosefalus

Baca juga artikel Medikacare lainnya :Kenali prinsip parenting yang membuat karakter positif - Medikacare

2. Peripheral precocious puberty

Peningkatan kadar hormon testosteron dan estrogen pada penderita pubertas dini jenis ini tidak disebabkan oleh hormon gonadotropin, melainkan akibat penyakit atau faktor pemicu lain, seperti:

• Tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal
• Sindrom McCune-Albright
• Terdapat tumor atau kista pada indung telur anak perempuan
• Terdapat tumor di dalam sel penghasil sperma atau sel penghasil hormon testosteron pada anak laki-laki

Selain itu, ada beberapa faktor pemicu lain yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami pubertas dini, yaitu:

• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Riwayat kelainan genetik
• Paparan estrogen dan testosteron dari luar
• Sedang menjalani prosedur radioterapi pada kepala atau tulang belakang

Diagnosis pubertas dini

Dokter akan bertanya seputar gejala dan penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh anak dan anggota keluarganya. Dokter juga akan memeriksa perubahan fisik pada tubuh anak, serta melakukan tes darah dan urine guna memeriksa kadar hormon di dalam tubuh anak.

Selain itu, ada beberapa tes tambahan yang mungkin akan dilakukan oleh dokter, di antaranya:

• Tes hormon tiroid, untuk mendeteksi apakan ada penurunan kadar hormon tiroid (hipotirodisme) yang menjadi salah satu penyebab pubertas dini.
• MRI, untuk melihat ada tidaknya kelainan pada otak yang memicu pubertas dini.
• Rontgen di tangan dan pergelangan, untuk mengetahui apakah kondisi dan usia tulang anak sesuai dengan umurnya.
• USG, untuk memastikan ada tidaknya gangguan lain yang menyebabkan pubertas dini.

Penangan pubertas dini

Penderita pubertas dini awalnya akan tumbuh lebih tinggi dari anak-anak seusianya. Namun, saat beranjak dewasa penderita akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi normal. Itulah mengapa penanganan pubertas dini bertujuan agar anak tumbuh normal hingga dewasa.

Metode penanganan pubertas dini tergantung pada penyebabnya. Pubertas dini yang tidak disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu dapat diatasi dengan terapi analog GnRH. Pada terapi ini, dokter akan memberikan suntikan guna menghambat perkembangan tubuh anak. Umumnya, proses pubertas dini akan berlangsung sekitar 16 bulan setelah pemberian suntikan dihentikan.

Jika pubertas dini disebabkan oleh penyakit tertentu, dokter akan menangani penyebabnya terlebih dahulu. Misalnya, jika pubertas dini disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh tumor, maka dokter akan mengangkat tumor tersebut.

Komplikasi pubertas dini

Ada beberapa dampak negatif yang dapat terjadi di kemudian hari bila pubertas dini pada anak tidak ditangani, di antaranya:

a. Gangguan emosional dan sosial

Perubahan bentuk tubuh yang dialami anak dapat membuatnya malu hingga stres karena merasa dirinya berbeda dari teman-temannya. Kondisi ini juga dapat meningkatkan anak mengalami depresi atau gangguan mental.

b. Postur tubuh yang pendek

Anak yang mengalami pubertas dini akan tumbuh lebih cepat, sehingga terlihat lebih tinggi dari anak-anak seusianya. Namun, hal ini membuat tulangnya menjadi cepat matang dan berhenti tumbuh sebelum waktunya. Akibatnya, tubuh anak akan menjadi lebih pendek ketika ia beranjak dewasa.

Pencegahan pubertas dini

Sebagian besar penyebab pubertas dini tidak dapat dicegah, misalnya yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan. Akan tetapi, pubertas dini yang disebabkan oleh obesitas dapat dihindari. Caranya adalah membantu anak untuk menjaga berat badannya tetap ideal dengan mendorongnya untuk aktif bergerak dan berolahraga.

Jika anak menunjukkan beberapa tanda pubertas padahal belum sesuai dengan tahapan usianya, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB